A Critical Review of Potential Pathways to Resolve the Global Food Crisis

Jurnal karya Fraser dkk (2016) memaparkan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam menangani krisis pangan yang terjadi di dunia. Krisis pangan terjadi akibat bertambahnya penduduk namun tidak diikuti dengan perkembangan ketersediaan sumber daya. Terjadi perubahan iklim, erosi, hingga kekeringan dan kelangkaan air. Terdapat empat sudut pandang pendapat mengenai hal-hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi masalah pangan ini.

1. Penggunaan Teknologi
Penggunan teknologi seperti rekayasa genetika dapat menghasilkan tanaman ataupun hewan dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Tanaman ataupun hewan dapat tahan terhadap penyakit dan tahan dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Namun, terdapat argumen yang menganggap teknologi dapat berdampak negatif bagi keanekaragaman hayati.

2. Pendistribusian Pangan Secara Merata
Pendistribusian pangan harus dilakukan secara merata dan juga diperluas. Penggunaan tanaman pangan sebagai bahan bakar haruslah dibatasi. Negara yang berkelimpahan pangan perlu menurunkan tangan untuk menyalurkan bahan pangan ke negara dengan ketersediaan pangan yang rendah. Selain itu, perlu juga mengurangi konsumsi daging agar lahan peternakan dapat dijadikan lahan penanaman tanaman pangan.

3. Kedaulatan Pangan Lokal
Menurut beberapa kelompok, krisis pangan dapat ditanggulangi dengan kedaulatan pangan lokal. Kedaulatan pangan lokal memerlukan kerja sama antara para petani dalam suatu wilayah tertentu. Meningkatnya produktivitas pangan suatu daerah dapat menyediakan bahan-bahan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat di lingkup wilayah tersebut. Namun, kendalanya adalah penyelesaian ini dianggap tidak efisien karena tidak berlaku secara menyeluruh dan serentak dalam cakupan wilayah yang luas. 

4. Pencegahan Kegagalan Pasar, Kebijakan, dan Peraturan
Supaya krisis pangan tidak terjadi, perlu dilakukan pencegahan terhadap kegagalan-kegagalan pada kegiatan pasar. Pemberian subsidi yang tidak tepat, pembuangan limbah, dan pembuangan sisa makanan (food waste) perlu dicegah. Pengurangan jumlah limbah dapat ditanggulangi dengan pengemasan yang baik, pemanfaatan limbah sebagai bahan baku, dan peningkatan inovasi produk.

Setiap sudut pandang memiliki pro-kontranya masing-masing. Apabila satu sudut pandang saja yang ditekuni maka tetap tidak dapat menyelesaikan masalah krisis pangan yang terjadi. Diperlukan kombinasi dari berbagai sudut pandang untuk mencari penyelesaian masalah krisis pangan yang efektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Table Manner, Tata Cara Makan Formal

Perjalanan Hidup Bapak Teknologi Pangan Indonesia, F. G. Winarno

Break Even Point