Perjalanan Hidup Bapak Teknologi Pangan Indonesia, F. G. Winarno

Sumber: http://www.indofoodrisetnugraha.com/tim-panelis/prof-dr-fg-winarno


Pria dengan nama lengkap Florentinus Gregorius Winarno merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang telah banyak berkarya di bidang teknologi pangan. Beliau juga aktif menuliskan buku-buku yang dijadikan sebagai acuan bidang pertanian, teknologi pangan, gizi, dan bioteknologi. Sebanyak 98 buku dengan topik pangan dalam bahasa Indonesia telah Ia tulis dan menjadi penulis pendamping  dari 3 buku pangan dalam bahasa Inggris. Prof. Winarno  menghasilkan banyak makalah yang diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah, buku, majalah, dan surat kabar baik di dalam maupun di luar negeri. Winarno berperan penting dalam perkembangan pendidikan  di bidang ilmu teknologi pangan di Indonesia. Selain itu, Winarno juga berperan aktif dalam pencetusan Undang-Undang Pangan di Indonesia, mulai dari pencetusan ide hingga pada penyusunan konsepnya.
Putra kedua dari R. M. Mitrorekso ini lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 15 Februari 1938. Beliau memiliki tekad untuk memperbaiki nasib keluarganya karena berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai informan polisi yang tidak lulus sekolah dasar, sedangkan ibunya bekerja sebagai tukang pijat yang tidak mengenal huruf. Selama masa perjuangannya menuntut ilmu, pria yang akrab disapa Pak Win ini harus berurusan dengan masalah keuangan. Namun, Beliau memiliki prinsip yang kuat sehingga semangatnya tidak padam. Pak Win belajar dengan giat sehingga meraih nilai tertinggi dan memperoleh beasiswa.
Prof. Winarno menempuh pendidikan SMA di Sekolah St. Joseph, Surakarta. Beliau lulus  pada tahun 1956. Kemudian Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya pada tahun 1962 di Universitas Indonesia Bogor yang saat ini dikenal sebagai Institut Pertanian Bogor dengan menekuni bidang kedokteran hewan. Namun, oleh karena suatu kejadian traumatis yang menimpanya di semester ke-6, Prof. Winarno mendadak mengubah jurusan studinya. Tidak ada yang menyangka bahwa keputusan tersebut merupakan awal dari kesuksesannya. Setelah lulus S1, Pak Win mendapatkan beasiswa US-AID dan melanjutkan perkuliahan magisternya di Universitas Massachussets, Amerika Serikat. Saat mengenyam pendidikan di luar negeri, Ia awalnya diremehkan oleh Profesor Stumbo. Namun Winarno dapat membuktikan dirinya dengan baik sehingga mendapatkan hati profesornya itu. Pada tahun 1968, gelar Master of Science diraihnya dan berselang dua tahun kemudian pada tahun 1970 Beliau memperoleh gelar Doctor of Philosophy dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Teknologi Massachussets di Cambridge, Massachussets, Amerika Serikat.
Selama Pak Win menuntut ilmu di Amerika Serikat, Ia didampingi oleh istrinya, Agnes Maria Kristiastuti. Keduanya menikah pada tahun 1962. Rumah tangga Beliau dikaruniai oleh satu orang putri dan dua orang putra. Anak-anaknya bernama Micheal Satya Wirawan, Ignatya Widya Kristiarti, dan Stephanus Widjajanto. Saat ini Pak Win telah dikaruniai 7 orang cucu bernama Mario, Ando, Sastya, Sarita, Dino, Nirmala, dan Kirana. Pak Winarno dikenal sebagai seorang yang sangat disiplin dan menginspirasi.
Setelah kembali ke Indonesia, Winarno kembali kepada almamaternya untuk ikut memajukan pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1971, Pak Win diangkat menjadi Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Tiga tahun kemudian, pada 1974, Ia ditetapkan sebagai Dekan Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Selama menjabat sebagai dekan, Beliau membangun dua lembaga penelitian untuk bidang pangan dengan bantuan biaya dari Bank Dunia. Lembaga tersebut dinamai Food Technology Development Center (FTDC) yang saat ini dikenal sebagai Pusbangtepa (Pusat Pengembangan Teknologi Pangan). Selain bantuan dari Bank Dunia, bantuan lainnya datang dari Pemerintah Jepang untuk mendirikan Agricultural Product Processing Pilot Plant yang sekarang berkembang menjadi Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST).
Prestasi Profesor Winarno tidak hanya dilukiskan di dalam negeri, namun juga dalam wilayah internasional. Pada tahun 1983-1985, ayah tiga anak ini menjabat sebagai sekretaris umum FANS (Federation of Asian Nutrition Societies). Kemudian pada tahun 1991 Ia berkedudukan sebagai Vice President Federation Institute of Food Science and Technology Association for ASEAN (FIFSTA). Beliau juga pernah diangkat menjadi President of Codex Alimentarius Commission (CAC) dan menjabat selama dua periode, yaitu pada tahun 1991-1995. CAC merupakan suatu lembaga yang berwenang untuk menetapkan standar mutu pangan di bawah naungan Food and Agricultural Organization yang berkedudukan di Roma, Italia. Pak Win juga merupakan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama Presiden Republik Indonesia pada tahun 1994 sebagai apresiasi dari jasa dan karyanya yang berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Setelah tiba saatnya pensiun dari Institut Pertanian Bogor, suami Agnes Maria menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta selama periode 1 Desember 2007 hingga 1 Desember 2011. Selama empat tahun menjadi rektor, Bapak Pangan Indonesia ini telah membuat perubahan yang berdampak mulai dari kebersihan hingga sistem pengajaran. Pak Win membuat peraturan yang membersihkan wilayah kampus dari anjing dan kucing serta menertibkan mahasiswa dari rokok  Selanjutnya, Ia ,memanfaatkan teknologi yang ada pada setiap kelas dan menerapkan sistem student based learning. Serangkaian penghargaan diterima oleh Beliau. Prof. Winarno ditetapkan sebagai Bapak Ilmu dan Teknologi Pangan Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2010. Selain itu, Pak Win menerima Bakrie Award: Bidang Teknologi pada tahun 2011, BNSP Award: Bidang Kompetensi Akademik pada tahun 2012, Ashoka Senior Fellow Award pada tahun 2012, dan Penghargaan CODEX dari FAO dan WHO pada tahun 2013. Bapak Pangan Indonesia tidak pernah merasa cukup untuk berkarya. Pak Win hingga saat ini bekerja sama dengan para akademisi dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur mendirikan NTT Intercorporated yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Nusa Tenggara Timur.


Penulisan Sains Populer - Biografi Tokoh Bidang Teknologi Pangan


Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Table Manner, Tata Cara Makan Formal

Break Even Point