Konsumsi Teh secara Rutin, Aman atau Tidak?
Sumber: http://www.931freshradio.ca/2016/09/08/you-can-now-make-a-cup-of-tea-without-tea-bags-thanks-to-aerosol-tea/
Konsumsi teh
oleh sebagian besar orang Indonesia merupakan kebutuhannya sehari-hari. Teh
diproduksi secara luas di seluruh Indonesia. Menurut Ditjenbud Pertanian, hasil
produksi perkebunan teh di Pulau Jawa pada tahun 2015 mencapai 42.679 ton. Teh
seringkali diminum bersamaan dengan makanan sehari-hari. Secara umum, teh
dibedakan menjadi 4 jenis yaitu, teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh
putih. Peneliti sampai saat ini masih melakukan riset mengenai hal tersebut.
Sebagian mengatakan bahwa konsumsi teh yang teratur dapat menyebabkan tubuh
menjadi sehat. Namun, pendapat lainnya menyatakan bahwa teh memiliki dampak
yang buruk bagi tubuh.
Berbagai produk teh di cap memiliki khasiat terhadap tubuh. Misalnya, teh pelangsing yang pada umumnya dikonsumsi oleh kaum wanita yang ingin memiliki tubuh ideal. Selain itu, menurut hasil penelitian Dr Chung dari Universitas New Jersey, teh hijau memiliki komponen epigalokatekin-3-O-galat (EGCG) yang dapat mencegah kanker prostat maupun kanker payudara. Menurut Jurnal Kanker Indonesia, salah satu hal penting untuk mencegah kanker prostat adalah dengan faktor nutrisi. Pola hidup yang sehat dan apabila mendapatkan asupan isoflavon pada teh yang cukup dapat mencegah progresivitas penyakit kanker prostat. Sebuah studi yang dilakukan terhadap 13.204 orang pasien pengidap kanker payudara menyatakan bahwa dengan melakukan konsumsi teh secara teratur
dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara sebanyak 21%. Sementara itu, hasil studi National Academy of Sciences yang dilakukan pada tahun 2009 mengatakan bahwa minum teh dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Walaupun banyak beredar tentang manfaat konsumsi teh hijau, sebaiknya kita juga cermat memilah mana informasi yang benar dan mana yang tidak. Perlu untuk diketahui bahwa kebutuhan asupan gizi setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk mengetahui asupan gizi yang diperlukan secara tepat, hendaknya berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teh memiliki khasiat dan dampak yang baik pada tubuh. Namun, teh yang dikonsumsi juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan yang perlu dihindari. Konsumsi teh sesaat setelah makan dapat mengakibatkan penyerapan zat besi menjadi tidak efektif. Pengurangan kemampuan penyerapan zat besi ini disebabkan oleh karena komponen tanin di dalam teh. Tanin dapat menurunkan penyerapan zat besi hingga 64%. Hal tersebut merupakan hasil riset oleh Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Apabila tubuh tidak mendapatkan zat besi yang cukup,maka seseorang akan menderita anemia. Menurut Jurnal Makara Kesehatan, kekurangan zat besi penduduk Inggris dan Arab Saudi diakibatkan oleh kebiasaan meminum teh. Teh juga memiliki kandungan fluoride yang tinggi. Asupan fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan enamel sehingga gigi akan terasa nyeri. Tidak hanya pada gigi, kandungan fluoride pada darah yang tinggi juga akan menyebabkan nyeri pada persendian dan tulang.
Kandungan oksalat pada teh juga dapat menyebabkan batu ginjal. Menurut hasil studi Universitas Loyola di Amerika, untuk mencegah pembentukan batu ginjal pada saluran air seni hendaknya tidak mengonsumsi teh secara berlebihan. Sementara itu, teh juga memiliki kandungan kafein. Kafein tergolong sebagai senyawa yang bersifat stimulan terhadap saraf sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi napas seseorang. Sebaiknya teh tidak diminum sesaat sebelum tidur karena dapat mengakibatkan kesulitan tidur.
Setelah mengetahui kedua sisi, yaitu baik dan buruk dari efek konsumsi teh, hendaknya konsumsi teh dilakukan secara bijak. Konsumsi yang dilakukan secara bijak akan menghindarkan konsumen dari dampak buruk dan tetap dapat memperoleh manfaatnya. Teh sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, maksimal 5 gelas sehari, dan tidak dikonsumsi sebelum tidur. Segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, konsumsilah makanan Anda dengan bijak!
Artikel ini telah tayang di https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171219140423-436-263451/minum-teh-ketahui-baik-dan-buruknya/
Penulisan Sains Populer - Argumentasi
Sumber:
http://ditjenbun.pertanian.go.id/
Jurnal
Makara Kesehatan Vol 11 No.1 Juni 2007, 38-43, UI
Jurnal
Kanker Vol.8. NO.3, July-September 2014
Komentar
Posting Komentar