Transitioning the Food System: A Strategic Practice Management Approach for Cities

Sebuah artikel berjudul Transitioning the Food System: A Strategic Practice Management Approach for Cities yang ditulis oleh Nevin Cohen dan Rositsa T. Ilieva (2015) membahas bagaimana suatu kebijakan dapat mentransisikan sistem pangan suatu kota.

Sebuah kebijakan yang diberlakukan di Kota New York, yaitu program pemberian bantuan dana kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini disebut SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program). Bantuan dana tersebut diberikan dengan harapan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya. Program ini dilaksanakan dengan bantuan lembaga GrowNYC sebagai pengelola sistem keuangan SNAP. Transaksi yang dilakukan dalam SNAP menggunakan alat pembayaran dengan kartu EBT (Electronic Benefits Transfer). Selain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah, tujuan pemerintah untuk memberlakukan program ini adalah meningkatkan pendapatan daerah, mempermudah akses mendapatkan makanan segar, mendukung pembentukan komunitas yang positif, dan menghidupkan suasana jalan perkotaan.

Pada masa sebelumnya, terdapat suatu program subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membeli bahan pangan yang disebut dengan Foodstamp Program. Program tersebut menggunakan alat pembayaran berupa kupon. Kemudian, alat pembayaran berupa kupon diganti dengan kartu EBT agar lebih praktis. Pada saat itu juga, nama program subsidi tersebut berganti dari Foodstamp Program menjadi SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program).

Pada artikel ini, dibahas penerapan SNAP di pasar petani (farmers market). Selama penerapan kebijakan ini, berlangsung beberapa hambatan yang muncul. Kesulitan transaksi terjadi ketika tidak tersedianya koneksi jaringan telepon dan listrik yang mendukung kerja alat EBT di pasar petani. Menanggulangi masalah tersebut, pemerintah berupaya untuk menggunakan terminal EBT nirkabel. Namun, kembali terjadi hambatan. Alat terminal EBT nirkabel harganya sangat mahal. Selain itum masyarakat juga beranggapan bahwa transaksi akan menjadi rumit dan menolak menggunakan teknologi tersebut.

Pemerintah menanggapi masalah tersebut dengan melakukan perombakan dari 3 unsur, yaitu materi, pemahaman, dan kompetensi.
  • Materi: penggunaan sistem EBT dikombinasikan dengan sistem token. Pembeli akan menukar saldo EBT dengan token untuk dibelanjakan di gerai/toko petani di farmers market. Penjual barang (farmers) akan mengumpulkan hasil penjualannya dan akan menukarkan token-token kepada GrowNYC di akhir hari. Selanjutnya, GrowNYC akan melaporkan rincian dana kepada USDA untuk mengajukan penggantian biaya yang dikeluarkan.
  • Pemahaman: diberlakukannya SNAP akan meningkatkan pemahaman masyarakat akan mudahnya memperoleh makanan segar. Makanan segar yang mudah diperoleh dan harganya terjangkau akan mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan segar. Dampak akhirnya adalah terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat menuju gaya hidup sehat.
  • Kompetensi:  adanya SNAP di pasar petani yang menggunakan alat transaksi EBT akan menuntut peningkatan kompetensi para pengelola dan pekerja pasar. Selain itu, pemerintah juga memberikan pengetahuan mengenai cara-cara mengolah makanan segar.
Pemberlakuan SNAP berdampak pada kehidupan masyarakat Kota New York. SNAP merubah kegiatan berbelanja masyarakat yang awalnya lebih suka membeli dan mengonsumsi makanan olahan menjadi lebih sering membeli makanan segar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa diberlakukannya SNAP mempermudah masyarakat memperoleh makanan bergizi, memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat, meningkatkan keadilan pangan (semua kalangan dapat memperoleh makanan yang sama), meningkatkan kegiatan ekonomi daerah, meningkatkan kehidupan para petani, dan meningkatkan suasana kekeluargaan kota.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Table Manner, Tata Cara Makan Formal

Perjalanan Hidup Bapak Teknologi Pangan Indonesia, F. G. Winarno

Break Even Point